Sunday, February 19, 2017

, , ,

FENOMENA ANAK AYAM WARNA-WARNI

By Kedty Sony

Minggu kemarin saya sempat jalan-jalan di jalan lingkar selatan Salatiga yang sering disebut oleh warga Salatiga dengan nama JB (Jalan Baru). Maksud hati sih hanya ingin mencari sarapan, tapi disana ternyata saya menemukan fenomena masa kini yang saya rasa cukup menarik untuk diangkat

Sepanjang mata memandang disitu banyak sekali penjual dari perabotan rumah tangga, peralatan sekolah, mainan, dan berbagai makanan serta minuman.


Sembari iseng-iseng saya mencari objek bidikan kamera, tiba-tiba saya melihat anak ayam yang lucu nampak mencolok  dan berwarna-warni. Ketika itu terlihat banyak anak-anak kecil yang meminta orang tuanya memberikan anak ayam warna-warni tersebut.

By Kedty Sony

Secara psikologis saja saya yang sudah tua begini rasanya ingin sekali memiliki anak ayam tersebut untuk dibawa pulang, apalagi anak-anak yang pada dasarnya mereka selalu senang mendapatkan barang-barang yang menarik pandangan dan hatinya dan dapat dimainkan.

Memang ini bisa menjadi peluang usaha yang menarik untuk para penjual, akan tetapi apakah dengan menerapkan berbagai cara untuk menarik konsumen dapat dijadikan alat pembenaran dalam suatu usaha ? 

Kalau dilihat dari sisi perekonomian saat ini hal tersebut bukan menjadi prioritas pemikiran bagi banyak orang, yang penting bisa mendapatkan uang tanpa harus berbuat kriminal itu sudah sangat baik. Tidak perlulah terlalu dalam memikirkan plus minus dampak usaha kita bagi orang lain.

Pada kenyataannya anak ayam berwarna-warni yang sangat menggemaskan tersebut memiliki cerita yang menyedihkan bila saja kita mau untuk mengetahuinya. Zat pewarna yang sangat mencolok yang melekat pada bulu-bulu si anak ayam tersebut ternyata sangat membahayakan kesehatan bahkan kehidupannya. Dengan pemikiran agar mendapatkan untung yang besar namun mengeluarkan modal yang minim akhirnya para penjual ayam warna-warni tersebut menggunakan pewarna tekstil untuk mewarnai bulu-bulu anak ayam tersebutSon

By Kedty Sony

Lalu setelah kita mengetahui fakta tersebut sebagai orang tua, apakah kira-kira nyaman-nyaman saja untuk menuruti keinginan buah hati memiliki anak ayam warna-warni itu?

Sebagai manusia yang masih memiliki hati nurani, apakah tidak merasa miris melihat kenyataan adanya eksploitasi hewan di sekitar kita yang dianggap merupakan sesuatu yang biasa dan bukan suatu bentuk kejahatan?

Kita juga bisa mempunyai sumbangan solusi untuk menghentikan eksploitasi hewan tersebut yaitu dengan cara tidak menuruti dan membiasakan anak untuk senang memiliki ayam dengan bulu berwarna warni tersebut.

Beri arahan pada buah hati bahwa segala hal yang alami itu lebih baik untuk kehidupan kita saat ini dan seterusnya, termasuk memilih ayam untuk dipelihara pilihlah ayam dengan warna bulu yang alami.

Sedangkan mengenai fenomena anak ayam warna-warni tersebut bisa anda jelaskan pada buah hati bahwa hal tersebut bukan sesuatu yang pantas untuk membuat kita senang, justru dapat membuat kita bersedih karena hal tersebut merupakan salah satu bentuk penyiksaan pada hewan. 

Dengan sedikit banyak penjelasan yang kita sampaikan pada buah hati tentang bahaya dan juga dampak dari eksploitasi hewan tersebut maka lambat laun akan menggiring dan menumbuhkan kepedulian pada generasi berikutnya untuk dapat mmemilah mana saja mainan yang baik dan mainan yang berbahaya.








0 comments:

Post a Comment